Meningkatkan Minat Belajar Siswa di Era Covid -19
Awal tahun 2020, dunia gempar oleh (Covid) -19 Coronavirus Disease . Virus yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan ini penyebarannya begitu cepat. Virus ini merupakan penyakit menular yang bisa menyerang siapa saja.
Covid-19 menginfeksi sistem pernapasan dan menyebar ke orang lain lewat lendir (Droplet) pada saat bersin, batuk atau berbicara. Apabila ada orang yang menyentuh barang yang sudah terkontaminasi droplet tersebut lalu orang tersebut menyentuh mulut, hidung atau mata maka orang tersebut dapat terinfeksi Covid-19.
Adapun gejala umum yang dialami oleh mereka yang terpapar Covid -19, yaitu demam tinggi, batuk kering, pilek, nyeri tenggorokan dan sesak napas. Untuk mencegah penyebaran Covid -19 badan kesehatan dunia (WHO)mengeluarkan panduan sebagai berikut:
Menerapkan pola hidup sehat dan bersih,
Memakai masker,
Menjaga jarak dan menghindari kerumunan (social distancing)
Memperbanyak fasilitas pelayanan kesehatan dan tes tracing,
Perbanyak informasi terbaru dan jangan percaya hoax,
Berobat ketika sakit,
Batasi keluar-masuk wilayah dan
Meningkatkan kewaspadaan bagi masyarakat yang ingin bepergian ke luar negeri.
Ganasnya covid -19 mengharuskan kegiatan belajar mengajar yang tadinya dilaksanakan secara tatap muka di sekolah dihentikan.
Mulai tanggal 16 Maret 2020 Gubernur Jawa Barat resmi meniadakan aktivitas belajar di sekolah bagi siswa PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/ SMK. Kegiatan belajar mengajar kini dilaksanakan secara daring. Pembelajaran daring merupakan sistem belajar dari rumah (BDR) tanpa melaksanakan tatap muka secara langsung. Kebijakan pembelajaran daring ini diambil untuk mencegah penyebaran covid -19
Sistem pembelajaran daring dilaksanakan melalui perangkat handphone android (smartphone), laptop atau komputer dengan menggunakan jaringan internet.
Untuk kegiatan pembelajaran daring ini guru dapat memanfaatkan media sosial Whatsapp (WA). Fitur yang biasa digunakan dalam pembelajaran daring antara lain WA group, WA Messenger, video call dan voice note.
Dalam melakukan kegiatan pembelajaran daring di masa pandemi covid -19 kerjasama antara guru dan orangtua sangat penting. Orangtua diupayakan mendampingi putra/ putrinya dalam belajar. Orangtua berperan sebagai guru pendamping apabila ada materi yang belum dipahami.
Untuk menumbuhkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran daring guru hendaknya kreatif dalam menyampaikan materi. Tidak sedikit guru menghadapi kendala dalam proses pembelajaran daring. Guru dituntut untuk meningkatkan kompetensi dan kreativitas. Peran guru dalam inovasi dan pengembangan media pembelajaran sangat diperlukan.
Guru harus meningkatkan kompetensinya dalam menggunakan perangkat (software dan hardware). Selain itu guru hendaknya dapat membuat media pembelajaran yang memenuhi kebutuhan siswa.
Bagi sebagian siswa belajar di masa pandemi covid-19 ini dirasakan menjadi sesuatu yang membosankan dan hal ini dapat menurunkan semangat belajar siswa.
Guru mempunyai tanggung jawab untuk memotivasi dan menumbuhkan minat belajar siswa sehingga siswa berhasil menyelesaikan tugas belajarnya dengan baik. Misalnya dalam proses pembelajaran membaca permulaan untuk siswa tunagrahita ringan media pembelajaran yang digunakan salah satunya yaitu menggunakan media komputer.
Belajar dengan menggunakan komputer membuat suasana menyenangkan, siswa menjadi terampil dalam mengoperasikan komputer dan seolah-olah tidak sedang belajar.
Gambar berwarna membuat siswa tidak cepat bosan, siswa belajar sesuai dengan kemampuannya karena guru merancang materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.
Jadi dalam proses pembelajaran media pembelajaran harus sesuai dengan materi dan tujuan yang akan dicapai serta memenuhi kebutuhan siswa. Media yang digunakan hendaknya suatu peralatan yang menarik dan mudah digunakan. Selain itu media yang digunakan harus menyenangkan dan memberi kemudahan kepada siswa dalam memahami sesuatu yang diajarkan serta mampu memberikan variasi dan daya tarik yang akhirnya dapat menghilangkan kebosanan.
Semoga pandemi covid-19 ini segera berakhir. Sehingga proses pembelajaran bisa berjalan seperti semula yang menghadirkan guru dan siswa bertatap muka secara langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar