Memahami Lebih Dalam Tentang Pengertian Asesmen Diagnostik dalam Pembelajaran
Salah satu indikator kesuksesan seorang guru bisa dilihat dari perubahan perilaku atau pemahaman akademik para peserta didiknya. Tentu, hal demikian bukan pekerjaan mudah. Atas dasar itu guru perlu melakukan asesmen diagnostik. Mari kita pahami Pengertian asesmen diagnostik lebih lanjut.
Seorang perlu memahami bahwa setiap peserta didik memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Itulah yang menjadi keharusan bagi Anda sebagai pengajar bisa mendekat dan memahami apa kelebihan dan kekurangan setiap peserta didik guna merancang strategi pembelajaran yang tepat untuk diterapkan nantinya.
Hal tersebut dapat dicapai melalui suatu penilaian yang disebut asesmen diagnostik.
Asesmen sendiri memiliki maksud secara sederhana adalah sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar peserta didik, yang hasilnya kemudian digunakan sebagai bahan refleksi serta landasan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Kemudian untuk pengertian asesmen diagnostik, Yuk simak informasi selengkapnya berikur ini.
Pengertian Asesmen Diagnostik
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, asesmen diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik.
Kegiatan asesmen diagnostik ini perlu dilakukan secara berkesinambungan agar guru bisa memonitor setiap perubahan atau perkembangan peserta didiknya. Dengan hasil yang diperoleh dari asesmen tersebut guru bisa terus update dan menyempurnakan instrumen pembelajaran yang tepat untuk peserta didik
Pengertian lain mengenai asesmen diagnostik yaitu sebagai proses pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu. Asesmen juga tidak hanya mengukur kemajuan peserta didik sebagai bentuk evaluasi program melainkan asesmen juga berguna untuk mengidentifikasikan pengembangan staf dan perencanaan pembelajaran di masa depan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa asesmen diagnostik adalah upaya penilaian yang dilakukan untuk dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan siswa yang dilaksanakan sebelum proses pembelajaran dilaksanakan.
Setelah mengetahui Pengertian asesmen diagnostik, secara umum asesmen jenis ini memiliki tujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa.
Selain itu untuk mengidentifikasi tingkat kesulitan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Jika ditinjau dari sisi pendidik, asesmen ini berfungsi untuk membantu guru dalam mengembangkan rancangan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Setelah guru melaksanakan asesmen diagnostik maka guru akan dapat merencanakan pembelajaran, tujuan pembelajaran serta evaluasi pembelajaran sesuai dengan hasil identifikasi siswa yang telah dilakukan melalui asesmen diagnostik.
Dengan dengan begitu guru dapat merencanakan pembelajaran yang bermakna dan efisien dan dapat memberikan siswa pengalaman belajar individual sehingga pembelajaran berdiferensiasi dapat terwujud dengan baik.
Perlu diketahui salah satu manfaat utama dari asesmen diagnostik adalah memungkinkan guru dan siswa untuk menyoroti dan mengatasi kesenjangan pengetahuan.
Ketika Anda sebagai guru telah memiliki gagasan yang jelas tentang tingkat pengetahuan siswa, Anda dapat merestrukturisasi program pembelajaran Anda untuk mengatasi tantangan mereka yang paling mendesak, baik itu berkaitan dengan kesulitan belajar siswa, masalah eksternal yang dihadapi siswa, hingga minta serta bakat siswa.
Pelaksanaan Asesmen Diagnostik
Dalam pelaksanaannya, asesmen diagnostik ini dilaksanakan sebelum pembelajaran dilaksanakan. Terbagi menjadi 2 jenis pelaksanaanya yaitu ada Asesmen diagnostik informal dan asesmen diagnostik standar.
1. Asesmen Diagnostik Informal
Asesmen diagnostik informal terjadi secara spontan sebelum pengalaman belajar baru dimulai.
Contohnya, guru dapat memanggil beberapa siswa dan meminta mereka untuk membagikan apa yang mereka ketahui tentang mata pelajaran tertentu.
Asesmen diagnostik informal bekerja paling baik ketika guru perlu dengan cepat mengukur seberapa banyak siswa tahu tentang suatu topik. Ini cepat dan memungkinkan guru mengumpulkan informasi saat ada kesibukan.
2. Asesmen Diagnostik Standar
Asesmen diagnostik standar menggunakan metode pengujian yang terdefinisi dengan baik untuk mengevaluasi pengetahuan siswa, dan mengidentifikasi kesenjangan yang ada. Penilaian ini memberi guru analisis yang lebih mendalam tentang kelemahan dan kekuatan belajar siswa.
Biasanya, penilaian diagnostik standar terjadi setelah penilaian asesmen informal. Pertama, guru mengumpulkan data spontan tentang tingkat pengetahuan siswa. Kemudian guru akan menerapkan metode standar seperti pengujian berbasis kurikulum untuk menentukan tingkat pengetahuan siswa dari standar tertentu, menggunakan instrumen instrumen tertentu karena menilai secara lebih mendalam.
Diagnostik standar digunakan apabila guru ingin mengumpulkan informasi yang komprehensif tentang kelemahan dan kekuatan belajar siswa secara mendalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar