Di tahun 2022 kementerian pendidikan dan kebudayaan riset dan teknologi (Kemendikbud ristek) meluncurkan kurikulum prototipe. Kurikulum ini bersifat opsional yang bisa dijadikan pilihan bagi sekolah selain kurikulum 2013 (K-13) dan kurikulum darurat pada masa pandemi covid -19.
Kurikulum prototipe yang merupakan salah satu kegiatan kebijakan "merdeka belajar" disebut sebagai penyempurnaan kurikulum sebelumnya. Upaya untuk menjawab tantangan zaman khususnya terkait dengan penguatan literasi dan numerasi.
Berdasarkan hasil PISA tahun 2018, posisi Indonesia masih sangat rendah titik dari 79 negara Indonesia menempati urutan ke-74 dalam kemampuan membaca, matematika dan sains.
Kurikulum prototipe juga sebagai sarana untuk memulihkan pembelajaran pasca pandemik cofid19 karena peserta didik banyak yang mengalami penurunan mutu pembelajaran selama belajar dari rumah (BDR).
PROTOTIPE
Kurikulum prototipe telah dilaksanakan pada kurang lebih 2500 sekolah penggerak di SMK pusat keunggulan (SMK-PK).
Kurikulum prototipe diklaim sebagai kurikulum yang sesuai dengan filosofi pendidikan berpihak pada murid, lebih sederhana, berbasis kompetensi, menguatkan karakter, fokus pada materi esensial, melahirkan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik, dan untuk mendukung tercapainya visi pendidikan nasional yaitu terwujudnya profile pelajar Pancasila.
Pada kurikulum prototipe jenjang SD pun direncanakan IPA dan IPS digabung menjadi kipas kemudian pada jenjang SMA peserta didik diberikan keleluasaan untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan pilihan karirnya pada masa depan.
Inilah mungkin sebagai perwujudan kurikulum yang memerdekakan peserta didik mata pelajaran TIK yang pada k-13 dihapus, Justru pada kurikulum prototipe di munculkan kembali karena kondisi saat ini menuntut setiap orang menguasai TIk.
Kurikulum prototipe menghadirkan fleksibilitas bagi sekolah untuk mengatur jadwal pelajaran. alokasi jam pelajaran yang biasanya ditetapkan perminggu pada kurikulum prototipe diatur menjadi 1 tahun pelajaran.
Pro dan kontra pun muncul terkait kurikulum prototipe ini titik pihak yang kontra terhadap kurikulum prototipe mempertanyakan terkait urgensi munculnya kurikulum ini karena k-13 baru berapa tahun di implementasikan. bahkan banyak yang belum benar-benar paham terkait implementasi k-13 mudah mau diganti lagi.
pihak yang pro pendapat, penggantian kurikulum bukan hal tak tabu. Kurikulum pendidikan harus mampu mengikuti dinamika dan perkembangan zaman.
Perubahan kurikulum perlu dilakukan untuk mengejar ketinggalan mutu pendidikan di Indonesia. faktanya kurikulum hampir selalu tertinggal oleh perkembangan zaman.
Misalnya, saat peserta didik SMA atau SMK jurusan mesin kendaraan masih belajar dan praktek servis mesin kendaraan yang menggunakan karburator industri kendaraan telah mengeluarkan kendaraan yang menggunakan injection. Oleh karena itu, terjadi kesenjangan antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan tenaga kerja di lapangan.
Hal ini yang melatarbelakangi kelahirannya kurikulum prototipe. peserta didik perlu dibekali dengan kompetensi yang menjadi bekal di masa depan.
Pada pembelajaran peserta didik lebih diarahkan untuk melakukan project menyikapi menemukan pembelajaran berbasis masalah secara kontraktual, pengembangan kemampuan berpikir kritis dan mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills hots).
Fase umum untuk kelas XI dan XII SMA. Pada akhir fase peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan benar sesuai dengan tujuan kontents sosial, akademia, dan dunia kerja peserta didik mampumemahami mengolah menginterpretasi dan mengevaluasi di berbagai type text tentang topik yang beragam peserta didik mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagi tujuan. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang melibatkan banyak orang. Peserta didik mampu menulis Berbagi teks untuk merefleksi dan mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di berbagai media untuk memajukan perabadan bangsa.
Perubahan kurikulum pada dasarnya hal yang lumrah dilakukan namun perlu didasarkan pada hasil evaluasi dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. berbagai masukan termasuk dari pihak yang kritisi atau kontra perlu dijadikan bahan pertimbangan agar implementasi kurikulum prototipe tersebut dalam melaksanakan optimal.
MINDSET GURU
Apapun kurikulumnya kuncinya ada pada guru. Perubahan kurikulum perlu sejalan dengan perubahan mindset guru. Perlu dibangun pada pikir pertumbuhan di kalangan guru.
Embrio pelaksanaan kurikulum prototipe sudah ada pada program guru penggerak dan sekolah penggerak pada guru penggerak di latih selama 9 bulan diharapkan bisa menjadi agen agen perubahan atau guru-guru yang memiliki pola berpikir pertumbuhan (growth mindset) dan mampu melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.
Begitupun guru-guru yang mengajar di sekolah penggerak diberikan intervensi agar memiliki ground menset dalam melaksanakan pembelajaran. karena salah satu ini di kantor keberhasilan sekolah penggerak, jika guru melaksanakan pembelajaran dengan paradigma baru.
Pandemi covid-19 yang telah berlangsung sejak awal Maret 2020 telah mendorong guru-guru untuk keluar dari zona nyaman. Mereka pada akhirnya terpaksa atau dipaksa untuk mengikuti TIK sebagai secara penunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang secara daring.
Banyak guru kreatif lahir pada masa pandemi. hal ini bisa menjadi modal penting dalam mendukung implementasi pembelajaran pasca pandemik termasuk jika sekolah lahirnya memiliki penerapan kurikulum prototipe.
Pemerintah perlu melakukan sosialisasi kurikulum prototipe kepada para guru. tujuannya, untuk memberikan pemahaman agar mereka tidak kebingungan dalam mengimplementasikannya. Kemudian perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan kepada mereka
Mari pelajari dengan saksama konsep dan implementasi dari kurikulum protektif tersebut minimal belajar dari implementasi pada sekolah penggerak.
Pemerintah dan evaluasi pun tentunya diperlukan jika masih terdapat kekurangan, saran dan masukan yang konstruktif dari berbagai pihak terkait tentunya akan menjadi hal yang sangat berguna untuk kurikulum prototipe tersebut.
Semoga kurikulum baru yang diberlakukan membuat anak Indonesia semakin pintar.
BalasHapusInsa allah kalau kita menerpakanya apa yang diinginkan oleh kurikulum pototipe anak indonwsia bisa memahami biasanya mereka menginginkan praktek dan observasi lebih menyenangkan dan banyak ide
BalasHapus