Jumat, 21 Oktober 2022

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

 













Pendidikan karakter dan kompetensi menjadi fokus utama dalam sistem pendidikan

Visi pendidikan
Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila yang beriman bertakwa kepada Tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia benar kritis kreatif mandiri bergotong-royong, dan berkebinekaan global.

Belajar Pancasila beriman betapa kepada Tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia

Berkebinekaan global
Bergotong-royong
Mandiri
Benalar kritis
Bergotong-royong
Kreatif

Beberapa kebaruan dalam kurikulum merdeka

Profil belajar Pancasila
Sebagai kompetensi umum atau karakter yang perlu ditanamkan dan dikembangkan dalam diri setiap pelajar sejak usia dini.
Project penguatan profil pelajar Pancasila
Sebagai kokureler kokurikuler untuk menguatkan pembelajaran karena dalam profil pelajar Pancasila melalui kegiatan
Platfom merdeka belajar
Untuk guru mempelajari kurikulum dan mempelajari efektif mendapatkan beragam perangkat ajar dan saling berbagi karya dan metode pembelajaran.

Pencapaian pembelajaran (CP)
Sebagai kompetensi yang ditunjuk dalam setiap mata pelajaran.

Pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan
Metode di mana pengorganisasian pembelajaran alur tujuan pembelajaran, tema untuk project penguat profil pelajar Pancasila metode pembelajaran diferensial suatu tahap capaian peserta didik dikembangkan ditingkatkan agar kontekstual relevan dan bermakna.

Pembelajaran sesuai tahap pencapaian
(Teaching at the right level) sebagai pendekatan untuk memastikan setiap peserta didik mendapat hak belajar yang memberikan mereka kesempatan mencapai kompetensi minimum.

Penguat asessment formatif
Untuk pendukung pembelajaran sesuai tahap pencapaian dan umpan balik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Contoh-contoh dan perangkat ajar
Yang disediakan untuk pendidik yang masih dalam tah dalam tahap awal atau belum mampu mengembangkan kurikulum dan pembelajarannya secara mandiri.

Kurikulum dibagi menjadi dua komponen utama, ekstrakurikuler dan project penguat profil pelajar Pancasila

Contoh: struktur kurikulum pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Pembelajaran intrakurikuler

Kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada kacapapaan pembelajaran titik pada jenjang sd/mi dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik. Sementara pada SMA kelas 2 dan 3 peserta didik diberikan kesempatan memilih mata pelajaran pilihan.

Pembelajaran kurikuler: projek penguatan profil pelajar Pancasila
Kegiatan pembelajaran khusus yang ditunjukkan untuk memperkuat upaya pencapaian elemen dan sub elemen pada dimensi profil pembelajaran Pancasila. Bobot jam pembelajaran di sekitar 20 sampai 30% dari total jam pembelajaran.

Struktur kurikulum terbagi dalam 6 fase dan 1 fase pondasinya
1 fase pondasi (PAUD)
2.fase A(SD kelas 1 dan 2 )
3. fase B(SD kelas 3 dan 4)
4. Face C(SD kelas 5 dan kelas 6)
5. Face d(SMP kelas 7 dan 9)
6.Face E(SMA/ kelas I0)
7. Face. F(SMAN/kelas  II,b

Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat melaksanakan dengan penjumlahan alokasi jam pembelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pembelajaran masing-masing projek tidak harus sama

Alokasi waktu untuk setiap projek menguatkan tampil Pancasila tidak harus sama satu projek dapat melakukan dengan relasi waktu yang lebih panjang daripada projek yang lain.

Contoh alokasi waktu pembelajaran pada jenjang SMP kelas VII -VIII 8 (Fase D)

REFLEKSI UNTUK KEBIJAKAN PANDUAN SERTA INFORMASI LAINNYA DI LUAR PMM dapat diakses di sistem Informatika kurikulum nasional
(https://kurikulum.kemdikbud.go.id)

Merancang projek penguat profil Pancasila

Pengertian projek penguat profil pelajar Pancasila

Project penguat profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kolekuler berbasis projek yang dirancang untuk membuat pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan pelaksanaan projek Pancasila dilakukan secara fleksibel dari segi muatan kegiatan, dan waktu pelaksanaan.

Project penguat profil   pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler titik tujuan muatan dan kegiatan pembelajaran projek  tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pembelajaran ekstrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan atau dunia kerja untuk merencanakan dan menyelenggarakan gojek penguat Pancasila pelajar Pancasila.

Budaya sekolah yang mendukung penerapan projek penguat profil Pelajar Pancasila 

Berpikiran terbuka
Pembelajaran yang inovatif seringkali terhambat oleh adanya budaya kontrak produktif seperti tidak senang menerima masukan dan menutup wawasan terhadap berbagai bentuk perbedaan titik budaya negatif tersebut tidak akan mendukung keselenggaraannya kegiatan projek pembuat penguatan profil Pancasila yang efektif dan berdampak. Oleh karenanya, satuan pendidikan diharapkan dalam menghidupkan budaya senang menerima masukan, temu terbuka terhadap perbedaan, serta berkomunikasi terhadap setiap upaya perbaikan untuk perubahan ke arah yang lebih baik.

Senang mempelajari hal baru
Pada dasarnya pengembangan setiap individu sebagai seorang pembelajar akan terhenti jika ia tidak lagi senang mempelajari hal baru. oleh karenanya, kemampuan memelihara rasa ingin tahu dan menemukan kepuasan saat menemukan hal baru adalah bagian dari budaya yang perlu dihidupkan di lingkungan satuan pendidikan titik kegiatan project penguat profil pembelajaran Pancasila akan berjalan secara optimal jika setiap individu memiliki kesenangan untuk mempelajari hal baru dan mengembangkan diri secara terus-menerus. Harapannya kegiatan profil ini pada akhirnya dapat membangun tercapainya karakter pelajar sepanjang hayat pada setiap individu yang terlihat di dalamnya. 

Kolaboratif
Kegiatan pembelajaran berbasis projek dan yang dinamis membutuhkan lingkar sosial yang mendukung dalam pelaksanaannya titik dalam hal ini budaya kolaborasi menjadi hal yang penting untuk dibangun dibandingkan dan budaya kompetitif titik diharapkan budaya kolaboratif dapat mendorong semangat senang bekerja sama; saling mengapresiasi dan saling memberikan dukungan satu sama lain titik lebih jauh upaya kalau berhasil juga perlu dilakukan antara berbagai elemen kunci dalam Tri sentral pendidikan (keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat) sehingga pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila akan melaksanakan secara penyembuhan dan optimal.

Peran pemangku kepentingan dalam pelaksanaan projek penguat profil Pancasila
Kepala satuan pendidikan
  1. Membentuk tim projek dan turut merencanakan projek
  2. mendampingi jalannya projek dan melakukan pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara transparan dan akuntabel
  3. Membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang tua peserta didik, warga satuan pendidikan dan narasumber penggayaan projek  masyarakat, komunikatif universitas partisi.
  4. Mengembangkan komunitas praktisi di satuan pendidikan untuk meningkatkan kompetensi pendidikan yang berkelanjutan 
Pendidikan
Peran ini khususnya perlu diampu oleh pendidikan yang menjadi tim fasilitator projek
  • Perencanaan projek melakukan perencanaan tujuan, alur kegiatan strategi pelaksanaan dan asessmen projek secara berkelanjutan
  • fasilitator memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan projek yang sesuai dengan minatnya titik yang pilihan cara belajar dan produk belajar yang sesuai dengan frekuensi peserta didik
  • Pendampingan garis membimbing peserta didik dan menjalankan cara projek memenuhi isu yang relevan dan mengarahkan peserta didik dalam merencanakan aksi yang berkelanjutan
  • Supervisor dan konsultan mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam pencapaian projek memberikan saran dan masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik dan melakukan asessmen peserta didik selama projek berlangsung
Peserta didik
Mengasah komitmen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati
  • Mengembangkan kemandirian untuk berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai milik minat dan kemampuan yang dimiliki.
  • Melakukan refleksi secara konsisten dan berkelanjutan untuk memahami potensi diri dan mengoptimalkan kemampuan.
  • Peran-peran ini dapat dioptimalkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan satuan pendidikan

Dinas pendidikan provinsi, kabupaten/ kota 

  • Kolaborasi dengan satuan pendidikan memastikan tersedianya sumber daya, sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk melaksanakan kegiatan proyek penguat profil pelajar Pancasila
  • Kepala satuan pendidikan Memberikan dukungan untuk meningkatkan kapasitas pendidikan dan tenaga pendidik secara berkelanjutan.
  • Memastikan hasil asesment dipergunakan untuk umpan balik dan pelaksanaan project
  • Memastikan keterlibatan dan sinergik antara pemangku kepentingan menjalankan dengan baik untuk mendukung projek
  • Mengawasi apakah projek sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Pengawas
  1. Berikan pendampingan dan pembinaan kepada satuan pendidikan dengan strategi coaching atau komunikasi yang memberdayakan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki satuan pendidikan.
  2. Memberikan informasi terbaru berkaitan dengan kebijakan pendidikan khususnya yang berhubungan dengan kurikulum dan pelaksanaan projek ke penguatan profil pelajar Pancasila.
  3. Memberikan bantuan ketika satuan pendidikan mengalami kendala dalam menjalankan projek
  4. Menghubungkan sekolah dengan mitra di luar sekolah yang dapat mendukung pelaksanaan projek (opsional).
Komite sekolah

Memberikan dukungan terkait pelaksanaan projekdi satuan pendidikan.

Masyarakat/orang tua peserta didik/mitra

  1. Belajar yang bermakna bagi peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan project
  2. Menemukan atau mengidentifikasi isu atau masalah yang ada serta memberikan informasi sebagai narasumber terkait dengan isu tersebut.
  3. Memberikan dukungan berupa pendampingan khususnya dalam pelaksanaan project penguat profil pelajar Pancasila di luar lingkungan satuan pendidikan.
Contoh pertanyaan untuk komunikasi yang memberdayakan antara pengawas dan kepala satuan pendidikan/tim fasilitator project:

  1. Tujuan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan dalam pelaksanaan project penguat profil pelajar Pancasila?
  2. Bagaimana kondisi kesiapan sekolah saat ini? Apakah sumber daya yang dapat dioptimalkan untuk melaksanakan project dan mencapai tujuan yang diharapkan? Apa satuan dimensi profil pelajar Pancasila  yang perlu diperkuat? Identifikasi isu yang relevan untuk dikembangkan menjadi tema proyek?
  3. Perlu dilakukan? Apa tantangan yang mungkin dihadapi dan bagaimana cara menanggulanginya?

Pengembangan project penguat profil  pelajar Pancasila

Holistik 
Holistik bermakna memandang suatu secara utuh dan menyeluruh tidak parsial atau terpisah-pisah. Kontek perancangan project penguat profil pelajar Pancasila kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam.

Kontekstual
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam kesehariannya. Prinsip ini mendorong pendidik dan peserta didik untuk dapat menjadikan hubungan sekitar dan realitas  kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran.

Berpusat pada peserta didik
Prinsip berpusat pada peserta didik berkait dengan skema pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses pembelajaran secara mandiri termasuk memiliki kesempatan memilih dan mengusulkan topik projek sesuai minatnya.

Eksploratif
Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi proses pengembangan diri dan inkuiri. Projek  penguatan profil pelajar Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang berkaitan dengan berbagai skema formal pengetahuan mata pelajaran. oleh karenanya, projek ini memiliki area eksplorasi yang luas segi jangkauan materi, alokasi waktu, dan menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran.

Contoh tahapan perencanaan projek penguat profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan
Alur perencanaan projek
  • Membentuk tim fasilitator projek penguat profil pelajar pancasila.
Penting fasilitas atau projek Tim ini berperan perencanaan dan melaksanakan kegiatan projek untuk seluruh kelas  
  •  Mengidentifikasi tingkat persiapan satuan pendidikan
Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan pendidikan.
  • Merancang dimensi tema dan alokasi waktu projek penguat profil pelajar Pancasila.
Tim fasilitator menentukan fokus dimensi projek pelajar Pancasila dan tema projeck serta perencana merancang jumlah projek beserta alokasi waktu. (Dimensi dan tema dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan).
  • Menyusun modul project
Modul projek sesuai tingkat kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum: menentukan sub elemen 7 (tujuan projek): mengembangkan topik, alur, dan durasi projek serta: mengembangkan aktivitas dan asessmen projek

5. Merancang strategi belajar hasil project
Fasilitas atau merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil proyek

Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi satuan
1 membentuk tim fasilitator project penguat profil pelajar Pancasila

Tim fasilitator project terdiri dari sejumlah pendidikan yang berperan merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi project. Tim fasilitator dibentuk dan dikelola oleh kepala satuan pendidikan dan koordinator project. Jumlah tim fasilitas atau project dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan, dilihat dari:
  • Jumlah peserta didik dalam satu satuan pendidikan
  • Banyaknya tema yang dipilih dalam satu tahun
  • Jumlah jam mengajar pendidikan yang belum terpengaruhi dan dialirkan untuk project,
  • Atau pertimbangan lain Sesuai kebutuhan masing-masing satuan pendidikan

Langkah pembentukan tim fasilitator projek
1.Pimpinan satuan pendidikan menentukan seorang koordinator projek, Bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau pendidikan yang mempunyai pengalaman pengembangan dan pengelolaan projet

2. Apabila mempunyai SDM yang cukup, koordinator projk sekolah dapat membentuk koordinator di level kelas. Misalnya satuan orang koordinator kelas 1 satuan koordinat kelas 2 dan seterusnya. Untuk pendidikan khusus, koordinator dapat dipilih berdasarkan jenis kekhususan

3. Pimpinan satuan pendidikan bersama koordinator projek memetakan pendidik dari setiap kelas (atau aplikasi apabila SDM terbatas, perwakilan dari masing-masing fase) untuk menjadi tim fasilitas projek.

4. Mengumpulkan dan memberikan arahan kepada tim fasilitas atau projek untuk merencanakan dan membuat modul projek bagi setiap kelas atau fase

2. Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan
3. Merancangan Dimensi, Tema, dan alokasi waktu projek penguatan profil pelajar Pancasila 

Pemilihan dimensi
  • Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil pelajar Pancasila yang akan menjadi fokus untuk dikembangkan pada tahun ajaran berjalan.
  • Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau program yang akan dijalankan di tahun ajaran tersebut.
  • Disarahkan untuk memilih 2-3 dimensi yang paling relevan untuk menjadi fokus yang sasaran projek pada satu tahun ajaran.
  • Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam suatu projek tidak terlalu banyak agar tujuan pencapaian projek jelas dan terarah.
  • Menentukan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan menentukan elemen dan sub elemen yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik di tahap pengembangan modul projek
  • Apabila pimpinan satuan pendidikan sudah berpengalaman menjalankan kegiatan berbasis projek jumlah dimensi yang dipilih dapat ditambah sesuai dengan kesiapan tingkat satuan pendidikan.
Tema tema projek penguat profil pelajar Pancasila

  • Kearifan lokal(SD SMA)
Membangun rasa ingin tahu dan mampu membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut serta pengembangannya.
  • Rekayasa dan teknologi(SD-SMA)
Berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan empati untuk rekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya.
  • Kewirausahaan(SD-SMA)
Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam mengembangkan potensi tersebut serta berkaitan dengan aspek lingkungan sosial dan kesejahteraan masyarakat.
  • Bhinneka tunggal Ika (SD-SMA)
Mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya
  • Gaya hidup berkelanjutan (SD- SMA)
Memahami dampak dari aktivitas manusia baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya.
  • Bangunlah jiwa dan raganya (SD-SMA)
Membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya.
  • Suara demokrasi (SMP-SMA)
Merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda termasuk dalam organisasi sekolah dan atau dalam dunia kerja.
Tema tema projek sudah ditentukan oleh pemerintah. Berangkat dari tema yang ada, tim fasilitator projek dapat mengembangkan topik spesifik yang sesuai dengan konten dan kebutuhan sekolah .



contoh pemetaan dimensi, tema dan alokasi waktu projek
Di sebuah SMP, kepala satuan pendidikan tim fasilitator memutuskan bahwa di tahun ajaran berjalan dimensi profil pelajar Pancasila yang akan difokuskan adalah berbineka an global bergotong-royong, dan bernalar kritis. Sementara tema projek pilihannya adalah binneka tunggal Ika, kearifan lokal, dan kewirausahaan. Pemeliharaan dimensi dan tema tersebut berangkat dari kondisi dan kebutuhan sekolah.
Berangkat dari hal tersebut tim fasilitator yang bertugas ke kelas kemudian memetakan kegiatan projek di kelas sebagai berikut
  • Dimensi projek 1 berbhinekaan global bergotong-royong, tema kearifan lokal, alokasi waktu 100 JP
  • Dimensi Project 2 berbhinekaan global bergotong-royong bernalar kritis ,tema bhinneka tunggal Ika 120 JP
  • Dimensi Project 3 bergotong-royong bernara kritis tema kewirausahaan alokasi waktu 140 JP
4 menyusun modul penguat profil pelajar Pancasila
Pemerintah menyediakan beragam contoh modul Project. Dan 4 tahap awal guru diharapkan dapat menghadaptasi modul tersebut sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah, sementara pada tahap lanjutkan guru diharapkan dapat merancangnya secara mandiri.
Mengadaptasi modul yang sudah ada
Mengadaptasi modul yang sudah ada tersedia adalah pilihan awal bagi sekolah yang belum terbiasa melaksanakan pembelajaran berbasis Project yang integratif dan kolaboratif
Membuat modul secara mandiri
Membuat modul secara mandiri adalah pilihan lanjutan bagi sekolah yang sudah terbiasa melaksanakan pembelajaran berbasis Project yang diintegratif dan kolaboratif

Komponen modul Project penguat profil belajar Pancasila
Modul Project dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses proses penyusunannya serta dibutuhkan untuk melengkapi pelaksanaan pembelajaran modul Project setidaknya memiliki komponen  seperti berikut;

Profil modul
  • Tema dan topik atau sudut modul
  • Fase atau jenjang sasaran
  • Durasi kegiatan

Tujuan
Pemetaan dimensi elemen sub elemen profil pelajar Pancasila yang menjadi tujuan Project

Rublish mencapai an berisi rumusan kompetensi yang sesuai dengan peserta didik (untuk mendidik dasar dan menengah
  • Aktivitas
Alur aktivitas proyek secara umum
Penjelasan detail tahap kegiatan dan asesment-nya.
  • Assessment
Assessment pengolahan hasil asesment untuk menyimpulkan pencapaian Projek
Tim fasilitator memiliki kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul Project, untuk menyelesaikan dan kondisi sekolah dan kebutuhan peserta didik titik modul dapat diperkaya dengan menambahkan komponen berikut

Deskripsi singkat Project

Pertanyaan menanti untuk memancing diskusi atau proses inkuiri peserta didik

Alat, bahan, serta media belajar yang perlu disiapkan.

Represensi pendukung


Penyusunan raport Project penguat profil Pancasila

Raport bersifat informasi-informatif dalam menyampaikan pengembangan peserta didik, namun tidak merepotkan pendidik dalam mengerjakannya

Profil perancangan raport Project penguat profil pelajar Pancasila

Menunjukkan keterpaduan
Raport terdiri dari hasil penilaian terhadap performan peserta didik dalam Project meskipun ada beberapa disiplin ilmu terintegrasi dalam Project namun bagi Project fokus pada keterpaduan pembelajaran dan pengembangan karakter dan kompetensi sesuai profil belajar Pancasila.

Tidak menjadi beban administrasi yang berat

Aspirasi, penulis raport akan lebih sederhana terlebih apabila dibantu teknologi.

Teknologi "repot generator" di mana  pendidikan memasukkan judul Projek. Deskripsi singkat, dan seluruh elemen proses Pancasila dan hanya memberikan penilaian pilihan elemen profil yang berkaitan dengan Project tanpa harus menulisnya.

Penulisan deskripsi proses peserta didik benar-benar fokus pada unik dan istimewa yang dilayani di refleksi, misalnya situasi di mana peserta didik mengambil keputusan yang baik pengembangan suatu karya yang sangat nyata dalam turun terus waktu tertentu

Kompetensi utuh
Penilaian dalam raport Projek memadukan pengetahuan singkat, dan diterapkan sebagai satu komponen . deskripsi juga disampaikan secara aktif secara utuh tanpa membedakan aspek tersebut.

Format raport Project penguatan profil pelajar Pancasila ada dua

Deskripsi singkat Project berisi penjelasan mengenai konten dan tujuan Project serta penggambaran untuk proses pelaksanaannya.

raport mencantumkan dimensi, sub elemen, dan rumusan kompetensi sesuai fase peserta didik dan profit pelajar Pancasila sesuai dengan tujuan projek yang sudah ditentukan.

penilaian individu anak, berisi capaian sub elemen belajar Pancasila berdasarkan 4 kriteria mulai perkembangan sesuai harapan dan sangat berkembang sementara di bagian akhir terdapat deskripsi satu paragraf sehingga mengenal pencapaian peserta didik yang mengembangkan proses yang paling  berkembang dan proses yang masih perlu mendapatkan perhatian.


semoga bermanfaat buat yang bacanya  rangkuman dari hasil seminar P5BK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar